Persahabatan Bung Karno dan Bung Hatta hingga akhir hayat
Djarot menjaminkan dirinya untuk mengeluarkan sahabatnya Basuki [Ahok] dari tahanan.
Persahabatan kedua politisi ini mengingatkan saya pada dua org sahabat dekat yaitu Bung Hatta dengan Bung Karno.
Walau tak dipungkiri kedua bapak bangsa Indonesia ini sering berbeda pandangan politik dan sering saling berdebat, tapi persahabatan mereka tak pernah putus hingga akhir hayat Bung Karno.
Di katakan oleh seorang jurnalis sejarah bahwa ada kejadian dimana saat upacara peringatan kemerdekaan RI, D.N Aidit membacakan teks proklamasi namun tidak mengutip nama Hatta dalam pembacaan tersebut. Langsung saja wajah Soekarno menjadi garang dan meninggalkan tempat upacara dan pulang ke rumah. Di rumah beliau memukul meja dengan keras. Disaksikan oleh Guntur anaknya.
Serentak Guntur pun bertanya "Ada apa, Pak?"
"Saya memang terkadang merasa jeda dengan Hatta. Dan kadang saya saling pukul memukul dengan Hatta, tapi menghilangkan Hatta dari teks proklamasi itu merupakan dosa bagi bangsa ini. Saya tidak bisa tolerir karena dia berjasa bagi bangsa ini!"
Disisi lain Hatta saat kunjungannya ke Amerika dimana negara itu sedang kesal dengan Soekarno. Dikala itu Hatta telah mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden karna tidak sepaham dengan Seokarno. Mereka berharap Hatta yg berselisih dengan Soekarno turut mendiskreditkan Soekarno namun apa yang dikatakan Hatta? "Kalian jangan terus menjelek-jelekan presiden saya! Begitu-begitu Soekarno adalah presiden saya!"
Mungkin ada kebijakan-kebijakan yang terlihat salah meski begitu dia tetap presiden saya pemimpin saya yang dihormati selur rakyat Indonesia!"
Bahkan saat Soekarno sekarat sebelum memejamkan mata untuk selamanya Soekarno ingin bertemu Hatta. Dan dua sahabat ini pun bertemu untuk yang terakhir kali.
Berbeda karakter kepemimpinan namun saling melengkapi begitulah persahabatan Djarot Saiful Hidayat dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Thank you for read...
source pic : www.quora.com
source doc : youtube merdekacom videonews
Persahabatan kedua politisi ini mengingatkan saya pada dua org sahabat dekat yaitu Bung Hatta dengan Bung Karno.
Walau tak dipungkiri kedua bapak bangsa Indonesia ini sering berbeda pandangan politik dan sering saling berdebat, tapi persahabatan mereka tak pernah putus hingga akhir hayat Bung Karno.
Di katakan oleh seorang jurnalis sejarah bahwa ada kejadian dimana saat upacara peringatan kemerdekaan RI, D.N Aidit membacakan teks proklamasi namun tidak mengutip nama Hatta dalam pembacaan tersebut. Langsung saja wajah Soekarno menjadi garang dan meninggalkan tempat upacara dan pulang ke rumah. Di rumah beliau memukul meja dengan keras. Disaksikan oleh Guntur anaknya.
Serentak Guntur pun bertanya "Ada apa, Pak?"
"Saya memang terkadang merasa jeda dengan Hatta. Dan kadang saya saling pukul memukul dengan Hatta, tapi menghilangkan Hatta dari teks proklamasi itu merupakan dosa bagi bangsa ini. Saya tidak bisa tolerir karena dia berjasa bagi bangsa ini!"
Disisi lain Hatta saat kunjungannya ke Amerika dimana negara itu sedang kesal dengan Soekarno. Dikala itu Hatta telah mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden karna tidak sepaham dengan Seokarno. Mereka berharap Hatta yg berselisih dengan Soekarno turut mendiskreditkan Soekarno namun apa yang dikatakan Hatta? "Kalian jangan terus menjelek-jelekan presiden saya! Begitu-begitu Soekarno adalah presiden saya!"
Mungkin ada kebijakan-kebijakan yang terlihat salah meski begitu dia tetap presiden saya pemimpin saya yang dihormati selur rakyat Indonesia!"
Bahkan saat Soekarno sekarat sebelum memejamkan mata untuk selamanya Soekarno ingin bertemu Hatta. Dan dua sahabat ini pun bertemu untuk yang terakhir kali.
Berbeda karakter kepemimpinan namun saling melengkapi begitulah persahabatan Djarot Saiful Hidayat dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Thank you for read...
source pic : www.quora.com
source doc : youtube merdekacom videonews
Komentar
Posting Komentar